Kamis, Juli 12, 2012

BIARKAN MUSIM MENABIK MIMPI


BIARKAN MUSIM MENABIK MIMPI

: Z.Sy

Embun rebah di belibis matamu
Segurat harap terbersit sesat
Kuramu resahku bersama senyummu
Siapa tahu mukjizat jadi rasa, kemudian menguntum do’a
Pada musim yang telah dan akan kita lalui bersama

Terima kasih kau telah mengenalkanku cinta
Entah sakit atau ria, aku tak tahu namanya
Dengan sayang dan cintamu aku telah menjadi garam pada lautmu yang gundah
Dan musimmu yang resah
Biarlah daun-daun gugur mengikuti gelagat alam
Karena ia telah mengikuti garis Allah, kita hanya bisa berharap
Selebihnya kita menunggu tetap

Bila senja datang, yang terbersit adalah tawamu
Biarlah tawamu menjadi rasi dan awan pada malamku
Bukan untuk aku kenang, tapi untuk aku kukulum dengan do’aku
Bahwa dirimu adalah musim bagiku yang suatu saat berganti-ganti
Itulah hidup, antara spekulasi dan kenyataan, terkadang kita tak bisa membedakan, antara harapan dan kehendak Tuhan, kita tak bisa berbuat lebih

Aku tahu, kau tak mau menggores dinding setiaku
Ttapi kita terkadang terbentur dengan dinding yang terlalu kokoh untuk kita lawan, entah kalau Allah berkehendak lain. Semangatlah menghadapi hidup, ini baru permulaan untuk mengarungi sesuatu yang lebih luas, jangan putus asa (Allah benci itu), survive-lah untuk terus hidup, tebarkan sayapmu, tunjukkan kalau kamu mampu, jangan kecewakan aku

Musim terus mengungsi, melumat hari dan gerimis sore
Embunmu terus mengental dalam nadi dan lorong-lorong sepi jiwaku
Akan tetap kubekukan ia, karena embun itu telah memberiku dingin kemudian gigil hingga aku bisa bertahan sampai detik ini……

Kecapi malam terus berdentang, hingga pagi melumatnya siang
Ada harap yang terus berharap
Agar musim itu tak putus asa melahirkan gugur, semi, kemarau, hujan bulan Juni, dan bahkan dinginnya.

Sekali lagi maafkan aku belum bisa melupakanmu dan mengikhlaskanmu dan terima kasih telah memberiku arti tentang cinta yang sesungguhnya. Kamu begitu berarti bagiku, biarkan embunmu membeku pada mataku yang sayu, karena dengan itu mungkin aku bisa tegar dan menjadi orang yang berarti bagimu dan orang lain.
Terima kasih sejarah cintaku…

Malang, 07 Septermber 2005

0 comments: