PENGGALAN MUSIM*
Katakan pada Sainul Hermawan
Oleh Hamiddin
penggalan musim tersungkur
di garis depan akhir pijakan
kedinginan meronta-ronta
dalam dekapan dan selimut malam
kerinduan pun membatu, menjadi gumpalan salju menjadi kerikil waktu
dan kita akan memungutnya kembali dari halaman
ketika kesunyian rebah menjadi jalan kecil untuk pulang
penggalan musim terkapar
di garis depan akhir pijakan
jika kemarau lupa akan musimnya
bulan temaram, matahari semakin berpijar
ombak hilang gelora, sungai mengungsikan batu-batunya
dan kita akan membiarkan ilalang-ilalang
tumbuh menjadi kerinduan kita yang liar
pada penggalan musim ini……
kapan angin yang kita teguk
menjadi bait-bait puisi dalam diskusi kita di pagi hari?
28 Januari 2005, di Malang
* Puisi ini pernah dimuat di majalah Sastra horison tahun 2006
0 comments:
Posting Komentar