Kamis, Desember 29, 2005

walau aku takkan pernah sampai pada nyerimu

IA BERNAMA KEMARAU Kemarau, sebut saja namanya Kemarau, ia dilahirkan oleh sepasang kekasih Ibu yang bernama Bumi dan Ayah yang bernama Matahari. Perkawinan Bumi dan Matahari melahirkan Kemarau. Kemarau hanya lahir di sebuah kampung tertentu. Seandainya ia dilahirkan di kampung lain, mungkin namanya bukan kemarau, Kemarau bisa saja bernama Semi, Gugur, Panas, Dingin dan banyak nama yang bisa diberikan oleh kedua orang tuanya. Kemarau menjalani hidupnya dengan sikap sederhana, dia dikenal sebagai sosok yang akrab dengan lingkungannya. Dia tak pernah...

Kamis, Oktober 27, 2005

Mengenang Kisah Bernama : 'Percakapan' dan 'Pertemuan'

Di Bilik Ramadhan 16 : percakapan 4 April 2002 Beberapa tahun lalu, gerimis, di sebuah Ashar, kita terjebak dalam ganjilnya percakapan : “aku hendak pergi mencari sunyi, tempat paling teduh membasuh luka, mau ikut?” Mendekam dalam batu, bibirmu merapat seperti salju Suaramu hening, hanya dingin bermukim dalam gigilmu “sekarang atau kujemput sebelum pagi, biar embun tak terlalu lama menunggu matahari” dengan ritmis seadanya, bekumu semakin mengeras alif-alif itu tak beranjak dari lelapmu sementara sisanya dijarah hujan akupun berangkat ketika...

Rabu, Oktober 19, 2005

Di Bilik Ramadhan

Puisi-Puisi Hamiddin Di Bilik Ramadhan 12 Ada yang bertamu lagi padaku Tapi bukan gigil, dingin dan sepi Ia menyebut namanya: sendiri Malang, 18 Oktober 2005 MEMBACA ALBUM Di ujung hembusan angin Debu-debu melecut derapnya, Masa lalu mencatat album tanah dan memoriar luka Kemanakah lorong sungai mengalir kau bawa? Dengan rembang yang meradang seadanya Bingkai hidup memasung aroma tembakau dan kehangatan batu-batu Biarkan musim mengorek gigirnya Karena sebentar lagi gerimis………. kemudian hujan Sementara kita akan mencari teduh Sembari menafsirkan...

Sekedar Ulasan Kecil Terhadap 3 Puisi di Majalah Syir'ah April 2005

Jiwa dan Raga dalam Puisi (Kritik untuk Tiga Puisi Hamiddin Syam) Oleh Sainul Hermawan * Sekitar Mei 2005, seorang penyair muda berbakat dari Madura, alumni fakultas keguruan (tetapi belum jadi guru secara formal, meski telah jadi guru bagi banyak orang yang telah jadi guru), jurusan bahasa Inggris (yang tak suka menulis sajak dalam bahasa Inggris), mengirim email kepada saya di seberang. Katanya: Kepada Mas Sainul Hermawan Di Kalimantan Asslamu’alaikum wr. wb. Inilah tiga puisi saya yang dimuat di Syir’ah edisi April 2005 (puisi terlampir)....